Suatu pagi yang cerah di Chennai Egmore,
seorang Railfans berdiri dengan memegang kamera didekat peron, dia adalah
Suryaraja Kumar berumur 17 tahun, fotografer ulung dan juga penulis artikel
handal tentang kereta-api sedang menanti Nellai Express dari Tirunelveli. Tepat
jam 06.35, kereta api yang dinanti-pun tiba dan seperti biasa kamerapun mulai
menjepret objek yang ada dan satu lagi koleksi foto telah didapatkan setelah
berkeliling India untuk mendapatkan foto tentang tema yang sama. Rangkaian
Kereta api pun memasuki peron 5 dan semua penumpang turun dari Kereta.
"ah...capai sekali...istirahat aja dulu di peron kali ya..." ujarnya
sembari mencoba melepas penat sejenak dan duduk di bangku peron, sampai ketika
dia tengah meminum air muncullah sosok yang mengagetkannya. "puuuft!"
muncratlah air yang ada di mulutnya karna kaget, seorang gadis cantik yang
sama-sama memegang kamera yang mempesonanya, "wow...cakep bener! railfans
bukan ya?" tak lama kemudian Raja pun mengikutinya ditengah keramaian,
entah karna tak sadar, seorang pencuri menjambret tas gadis tersebut.
"heeey!!! berhenti kau!!" spontan Raja pun mengejar pencuri tersebut
dan kejar-kejaran pun terjadi sampai akhirnya tertangkaplah pencuri itu dan
diserahkannya pencuri itu ke Petugas keamanan, tak lama berselang, gadis itupun
menghampiri Raja dan Raja pun mengembalikan tas milik gadis tersebut.
"makasih ya...kamu baik banget..." ujar gadis tersebut.
"ah...tidak usah sungkan...mari kita ke kafe untuk berbicara.."
pungkas Raja sembari mengajak gadis tersebut ke kafe. "Jadi...kau ini
pecinta KA...apa tadi sebutannya?" tanya gadis itu. "Railfans",
"Oh iya...kita belum berkenalan, namamu siapa?" tanya Raja.
"Anjali, Christopher Raisha Anjali. dan Kamu?” , “Raja, Suryaraja Kumar” ,
“Nama yang berat ya...” , “Kau juga...namamu seperti bangsawan Portugis di Goa
sana, oh iya...kau Kristen ya?” , “Iya, dan nampaknya aku bertemu seorang Hindu
yang menyembah Dewa Vishnu” , “Wow...kau menebaknya begitu cepat" mereka
pun tertawa terbahak-bahak saling menceritakan masing-masing tentang diri
mereka, Raja pun melihat kartu nama di kantong kemeja Anjali, "Christopher
Raisha Anjali, Reporter, ABP News...kau bisa berbahasa Hindi?” , “Ya...karena
keluargaku juga berasal dari Pune dan menetap di Tirunelveli untuk menjadi
kontributor di ABP News” , “Jadi hari ini kau akan meliput apa?” , “hari ini
aku Duty-Free, jadi aku kesini untuk menjalankan hobi saja, sama sepertimu,
fotografi” , “oh...nice...".
Satu jam berlalu mereka masih menghabiskan
waktu untuk minum kopi dan berbincang-bincang sampai akhirnya Raja pun harus
pulang dan Anjali pun segera pergi ke rumah keluarganya di Besant Nagar.
Dan disuatu pagi, Raja bangun
dari tidurnya di pagi hari dan siap memulai hari dengan minum kopi dan membaca
"Dina Karan" koran pagi terbit setiap hari, dan yang beda dari hari
yang lain adalah, artikel buatannya dimuat dihalaman pertama surat kabar
tersebut, segera itu juga dia mengabarkan ke teman barunya, Anjali, "Halo?
Anjali? nah ini aku Raja...ada berita bagus lho...” , “apa?” , “coba baca
"Dina Karan" hari ini, halaman artkel pilihan paling depan...” , “ya?
ini buatanmu?” , “tepat sekali...” , “ah...boleh aku menilai artikelmu?” , “boleh
saja...kenapa? ada yang kurang?” , “iya...menurutku isinya kurang berbobot,
mestinya..kamu menitik beratkan pada pokok permasalahan yang kamu buat...” , “oh
begitu...terimakasih penilaiannya..dan semoga ini jadi pelajaran untuk menulis
artikel lain..” , “sama-sama...".
Hari-hari berlalu dan berjalan
monoton, tanpa ada sapaan dan sms dari Anjali, dan entah bagaimana ketika Raja
hendak pergi ke kantor berita online "Oru Manikku" untuk melamar
pekerjaan, tiba-tiba saja dia mendengar teriakan minta tolong yang ia kenal,
secepat kilat, Raja pun menuju tempat suara tersebut, rupanya Anjali yang dikejar
sekelompok pemerkosa yang selama ini menjadi buronan polisi.
"Tolong!!!!
siapapun!!" teriak Anjali, "Huehehehehehe....tidak ada orang
disini...yang ada hanya kita disini..hahahahaha" teriak kelompok tersebut,
tergetar hati untuk menolong Raja pun berteriak, "Hey! jangan berani kau
sama perempuan!” , “hah! ada seorang gendut berambut
keriting bodoh yang mencoba menolongnya...kau pikir kau itu siapa hah?"
tantang salah satu anggota kelompok tersebut, "ooow...begitu..dasar
pengecut, kalian itu berani sama cewek saja....” , “hey! apa kau? mau
mati?!" tantang seorang dari mereka sambil berlari membawa pisau
ditangannya untuk dihunuskan ke Raja, dengan sigap Raja mengahabisi salah satu
dari mereka hingga yang lain menyusul, tanpa disangka, semua musuh habis
dibunuh oleh Raja yang diluar dugaan juga ahli beladiri,
"oh...aku mungkin tak akan hidup jika kau tak datang..." ujar Anjali
sambil menangis terisak-isak "tepat sekali momentnya aku datang...aku
sudah menolongmu dan sekarang kuatkan dirimu...ayo berdiri...” , “terimakasih
banyak...." sambil menangis Anjali pun sekali lagi mengucapkan terimakasih
sambil memeluknya. "Kau berada dalam bahaya, apa yang kau lakukan
sebenarnya? hingga kamu dikejar-kejar seperti tadi?" Anjali pun
menceritakan bahwa dia diam-diam meliput tentang kriminalitas yang melibatkan
kelompok pemerkosa tersebut, "Kau harus berhati-hati, di Chennai ini
sangat berbahaya jika kau melakukan yang aneh-aneh...” , “tapi aku
penasaran..." jawabnya memelas, "sudahlah..kalau masih sperti itu
biar aku yang temani kau...” , “beneran? aduh makasih ya...” , “ah...tidak usah
sungkan...siapa tau aku juga hendak pergi ke stasiun...” , “untuk?” , “lupa ya?
aku kan RF...atau siapa tau aku juga mau ke tempat lain" pungkas Raja sambil
berusaha mengingatkan dan menenangkan Anjali.
Selesai satu masalah,
Raja tiba-tiba teringat urusannya yang tertunda, segera ia mengebut motornya
meninggalkan Anjali dan bergegas menuju “Oru Manikku”. Tanpa dugaan pada hari itu, akhirnya Raja mengubah status di ID Cardnya
menjadi bekerja sebagai wartawan, sama seperti Anjali, hari itupun berakhir dengan tenang, untuk Raja. Anjali pun kembali ke rumahnya dan dia
merasa aneh tentang perasaannya, "ya tuhan...kenapa aku selalu memikirkan Raja?
apakah pertanda ini?" hal yang tidak jauh bebeda juga terjadi pada Raja,
"ada apa ini ya? kenapa hari ini rasanya tidak enak makan dan...selalu
mikirin Anjali? apa-apaan ini ya?" , "Pekerjaan sudah
dapat...masalah uang selesai...tempat tinggal? Apartemen ini baru
lunas..apalagi ya? " . Kebingungan menimpa keduanya, pada esok paginya mereka tak
sengaja bertemu di kemacetan, Raja naik motor dan Anjali menunggu bus di halte,
spontan juga Anjali menelpon Raja, beberapa detik kemudian Raja pun menerima
telpon dan menepikan motornya.
"Halo?” , “hey..ini aku Anjali” , “ha..bagaimana
kabarmu?” , “aku baik...kau bisa melihatku?',"hah? dimana?” , “Halte bus
didepan Ampa Skywalk kau bisa kesini?” , “oh...bisa..tunggu ya..."
walaupun dekat Raja pun mengebut ke Halte tempat Anjali menunggu bus.
"Hai...mau kemana kau?” , “ke Vijay TV ada perlu
sebentar...",'ayolah..aku antar..” , “tidak apa-apa nih?” , “ah..satu arah
ini..” , “ah oke..." perbincangan pun berlanjut ditengah perjalanan sambil
tertawa Anjali pun memotong pembicaraan tentang pekerjaan yang Raja berniat
lamar kemarin. "oh iya...bagaimana lamaranmu di Oru Manikku?” , “Naandri Vishnu, aku
diterima, tapi aku masih freelance” , “owh...selamat ya kalau begitu, dan kau
mulai bekerja kapan?” , “mulai senin depan...sekarang kan masih kamis...oh iya,
kau hari minggu ada Sekolah Pagi tidak?” , “aku malas...tidak usah ah..” , “hey..apa-apaan
ini, aku saja yang lebih rumit ibadahnya mau setiap saat ke kuil, walaupun
dalam keadaan tertentu” , “boleh kalau kau mau mengantar” , “ah
bolehlah...anything for you...". Tidak terasa kedua orang tersebut tiba di
kantor Vijay TV dan hari itupun diakhiri dengan canda tawa dan senda gurau.
Seperti hari-hari yang sebelumnya, perasaan
yang aneh dan bayang-bayang dari kedua insan ini masih membayangi masing-masing
hati dan pikiran mereka, entah apa yang mereka pikirkan mereka pun segera
meminta bantuan pendeta agama mereka, selama beberapa haripun kedua orang ini
menjalankan ritual agama masing-masing untuk melegakan diri bahkan Anjali
melakukan yoga dan segala sesuatu yang akhirinya tidak ada hasil. Sampai hari Sabtu di pagi hari Anjali mengajak ketemuan di sebuah warung
teh di dekat Terminal bus untuk menceritakan apa yang terjadi pada dirinya. Akhirnya Raja pun tiba pada pukul 9.
"Kau mengajakku ketemuan disini ada apa?”
, “mmmmmm...aku merasakan hal yang aneh” , “aku juga...beberapa hari ini aku
juga merasakan hal yang aneh...seperti aku kebayang wajahmu setiap saat
dan....rasanya cukup menyenangkan dan cukup membingungkan” , “apa? akupun
merasakan hal yang sama, kenapa bisa begini ya?” , “Ibuku pernah berkata: kalau
kau merasakan dan selalu memikirkan seorang wanita berarti kau cinta mati
dengannya. Begitulah katanya..” , “apa? masa begitu?” , “ammmm...mungkin kau
punya teori lain?” , “aku tak pernah mencari tau tentang hal seperti itu” , “mungkin
karena kau terlalu sibuk dengan pekerjaanmu? Sehingga kau tidak
sempat mencari tau tentang hal itu” , “ah...aku
tidak merasa seperti itu,aku pikir itu suatu perbuatan yang kurang kerjaan dan tidak bermanfaat, dengar! Aku rasa kita
baru berkenalan beberapa bulan dan kau menyatakan cinta sekarang? Kau gila?!” ,
“aiyoyoh...tidak...tidak seperti itu...aku hanya
memberitahukan situasi dalam hati seperti apa dan teori yang bersangkutan
menurut banyak orang,jadi maaf jika itu mengganggumu, you just call me to meet
you and you ask me to say what i'm feel and this is what you get...” , “okay...better
i go now..." semenjak itu terjadilah konflik yang
memisahkan kedua insan ini untuk waktu yang lama, akibat
dari kesalahpahaman dan kesalahan intonasi dalam pembicaraan yang menghancurkan
semua. Selama berbulan-bulan mereka tidak pernah
bertemu ataupun menyapa lewat SMS atau yang lain, sampai suatu ketika di
Stasiun Chennai Central ketika Raja hendak membeli tiket untuk pergi ke New
Delhi, Ibukota India.
"New Delhi, Kelas tidur, Tamil Nadu Express
untuk satu orang.." pinta Raja ke penjaga loket,
"nama lengkap?" tanya penjaga loket tersebut, "Suryaraja Kumar,
berapa harga tiket?” , “Rs 670 untuk kelas tidur, untuk tanggal berapa pak?” , “Rabu, 21
Agustus" pungkas Raja.
Setalah menunggu beberapa detik, tiket pun sudah tersedia, tak lama berselang
Raja melihat sosok Anjali menuju loket untuk membeli tiket juga namun karena
masih teringat tentang konflik yang terjadi, Anjali pun hanya
melewati Raja seakan dia tak tau kalau ada Raja didekatnya. Hingga pada hari Selasa 20
Agustus, Raja mendapat telfon dari Anjali yang
mengejutkannya.
"Halo?” , “emmmm...Raja..aku minta maaf
aku sudah berbuat salah terhadapmu” , “ah..tak apa...aku juga tau aku salah” , “mmm..Raja...” , “apa?”
, “bisa kita bertemu di Stasiun Chennai Central tanggal 21 Agustus? jam 22.00”
, “mmmm...bisa..kebetulan aku akan pergi ke Delhi untuk bertemu saudara disana”
, “oke...see you there ya...” , “okey..".
Esok hari yang dinantipun datang namun Anjali tidak
terlihat di pintu utama, hingga ia tau bahwa anjali ada di peron dan segera menghampiri
Anjali.
"Hey...gimana kabar?” , “Baik...sangat
baik...dan kau?” , “seperti yang kau tau...sangat baik...” , “hehehehehehe” , “By
the way..kau mau kemana?” , “New Delhi” , “wah...satu tujuan...nomor kursi?” ,
“14 A Kelas Tidur” , “ow...aku 14B dan sama..aku juga di Kelas Tidur"
Pembicaraan terhenti ketika mereka mendengar
pengumuman: "Dari jalur 1 akan segera
diberangkatkan Tamil Nadu Express tujuan New Delhi via Nagpur..." dan sontak Raja berkata
"Wah...kereta kita mau berangkat, cepat!" Akhirnya mereka berhasil
menaiki gerbong dan sejenak mereka terhening sebentar setelah capek berlari
menuju gerbong, sampai ditengah perjalanan Raja hanya terlihat melamun melihat kearah
jendela karena pemandangannya bagus.
"Raja..." Anjali memanggil dan mengejutkan Raja dari lamunannya"Ya?” , “mmmm...aku mau ngomong sesuatu
sama kamu...” , “apa itu?” ,
“I love you Raja” , “what?” , “I love you i say..",'kenapa begitu
tiba-tiba kau mengatakannya?” , “aku tidak tau kenapa, tapi tersadar...kalau
teori mu benar..dan ibu ku mengatakan seperti itu dan aku percaya apa yang ibu
katakan...dan itu benar , jadi...maukah kau jadi pacarku?” , “tapi...kita
berbeda agama...apa yang akan terjadi bila Hindu dan Kristen bersatu?” , “aku
tidak tau...yang jelas aku mau bersamamu...” , “Ishveda...aku bersyukur
padamu hari ini karena kau mempertemukanku dengan pasangan yang engkau beri ditakdir
hidupku..." ucap
Raja dalam hati mengucap syukur, “Hey...Raja...jangan melamun....” , "Ah tidak...aku tidak melamun...aku hanya mengucap syukur
ke Vishnu, Anjali...aku mau...jadi pasanganmu..selamanya” , “I
love you Raja..." Anjali memeluk dan menangis menyatakan cintanya.
Selama 10 jam perjalanan, mereka
menghabiskan banyak waktu untuk bermesraan dan bersenda-gurau, sesampai nya di
New Delhi mereka menghabiskan waktu libur mereka berdua dan tak terpisahkan, hingga tiba-tiba Raja
terkapar kesakitan saat mereka di Taj Mahal.
“Raja...raja
kau kenapa?” tanya Anjali sambil panik , ”aduuuh...dadaku sakit sekali...”
jawab Raja sambil mengepalkan tangannya dan menaruhnya di dadanya menahan
sakit, “ayo ke rumah sakit...” ajak Anjali, “bantu aku...aku tidak kuat” pinta
Raja. Dan segera itu juga dengan menggunakan Taksi mereka ke Rumah Sakit
terdekat.
Mereka
akhirnya tiba di ICU New Delhi General Hospital, karena pelayanan ICU lebih
tepat karena dalam keadaan yang mendesak seperti saat ini. Dengan panik Anjali
menunggu keputusan dokter yang mungkin menjelaskan sesuatu yang menakutkannya,
10 menit kemudian, dokter pun menghampiri Anjali dan memberitahukan hasilnya .
‘Dokter..apa
yang terjadi pada Raja?..katakanlah...dokter..!” tanya Anjali sambil memaksa,
“tenang bu...Raja mengalami serangan jantung...karena kolestrol yang ada pada
tubuhnya melebihi ambang batas” jawab dokter sambil menjelaskan kepada Anjali
apa yang terjadi.
Setelah
pencerahan diberikan dokter dan Anjali mengumpulkan informasi yang banyak di
Internet, Anjali pun menghampiri Raja yang masih tertidur di ruang ICU.
“Raja..”
, ”hmmm?” jawab Raja yang masih setengah tidur , “bagaimana bisa kau terkena
seperti ini? Kau menjalani hidupmu seperti apa?” , “maksudnya?” tanya Raja yang
kebingungan, “begini...gaya hidupmu seperti apa sehingga kau bisa seperti ini?”
, ”aku tak tau...yang ku tau hanya makan yang benar, tidur cukup dan jangan
terlalu capek” , ”namun makannya yang seperti apa? Kau memakan Kambing atau
Babi atau 2 porsi besar Biryani atau lebih parah....kau minum minuman keras
dalam jumlah yang melimpah?” , “emmmm...ya, aku seperti itu...aku bahkan tidak
sadar kalau aku makan dalam jumlah yang besar, karena aku juga apa yang aku
makan sebanding dengan aktivitas yang aku lakukan, tapi kalau soal Miras....aku
tidak punya batasan dalam meminumnya” jelas Raja secara mendetail, “nah...itu
yang membuat mu seperti ini...kau merusak tubuhmu sendiri dan itu akan
membuatmu mati tiba-tiba” , “apa yang harus kulakukan sekarang?” , ”ubah gaya
hidup dan buat semua menjadi normal....kurangi porsi makan dan makan daging
babi dan kambing, dan hilangkan kebiasaanmu minum-minuman keras, paham?” tanya
Anjali sambil agak marah, “oke...aku akan melakukannya” jawab Raja
mengiyakannya.
Akhirnya mereka menghabiskan berbulan-bulan di Rumah
Sakit menanti Raja sembuh dari sakitnya, hingga pada bulan September tanggal
19, Raja diperbolehkan pulang dengan status dibawah pengawasan, keesokan
harinya mereka akhirnya kembali ke Chennai dengan Kereta yang sama dengan mereka
pergi ke Delhi, dan masih menjalin cinta mereka. Hingga
3 tahun kemudian akhirnya Anjali menelpon meminta Raja untuk ikut dia ke Pune
untuk bertemu Orangtuanya.
"Sayang...aku ingin engkau ikut aku ke
Pune” , “untuk apa?” , “aku akan kenalkan kau pada orangtuaku” , “hmmmm...mungkin
perlu bebebrapa hari untuk memikirkannya...setelah siap..kita akan
berangkat..oke?".
Hanya berselang 3 hari mereka pun berangkat,
dengan menggunakan Chennai-Mumbai Express dari tempat yang
sama ketika mereka resmi berpacaran 3 tahun yang lalu. Dikereta Raja kembali
merasa pusing selama setengah perjalanan, hal ini justru membuat Anjali makin
sayang dan care dengan Raja.
“Sayang, kau tidak
apa-apa?” tanya Anjali penuh kasih sayang , “aku tidak kenapa....mungkin aku
masih kena jantung koroner ini yang membuatku seperti ini..” jawab Raja
memelas, “kau tidur saja...oke? biar kamu enakan..” , “oke..” akhirnya Raja
tertidur sangat pulas sampai tujuan mereka.Mereka
pun sampai di Pune Junction jam 09.30 esok paginya dan menggunakan Auto (taksi roda tiga India) menuju
rumah Orangtua Anjali.
"Selamat Pagi om...nama saya Raja...hmmm
saya pasangan yang dipilih oleh Anjali" ujar Raja ke Ayah Anjali
"Jadi ini yang bernama Raja...hehehe..silahkan masuk..." , “jadi Anjali sudah
cerita ke om?” tanya Raja, “iya..dia sudah menceritakannya pada om...dan om tak
tau kalau yang dipilih setampan ini..” , “ah..om ini..saya hanya orang Tamil
biasa..bukan keturunan siapa-siapa...” tutup Raja.
"Amma...ini Raja...pacarku...” , “Pagi Tante..." sapa Raja ke Ibu Anjali,"Pagi...Selamat Datang di
rumah kami...mari duduk.." Jawab Ibu Anjali sambil mengajak Raja,Anjali
dan Ayah ke meja makan untuk dijamu. "Jadi...bagaimana kalian bisa
bertemu?" tanya ayah Anjali "Pertemuan kita mungkin tidak ada yang
bisa duga, karena kita bertemu ditempat yang mungkin kurang umum untuk menjalin
cinta..” , “oh ya? dimana?" Anjali dan Raja serentak menjawab "Stasiun
Egmore di Chennai” , “ow...jadi kalian bertemu disana? hmmm memang kurang
umum..” , “iya...karena saya juga fotografer KA, jadi saya sebelum punya
pekerjaan saya hampir setiap hari berada di Stasiun, entah di Chennai atau
berkeliling Tamil Nadu” , “oh begitu...memang sekarang Raja bekerja sebagai
apa?” , “penulis artikel di kantor berita online Oru Manikku” , “Baru terbentuk ya?” , “iya om...".
Tak lama berselang Ibu Anjali memanggil
"Hey...waktunya makan..." sontak semua pun gembira dan bergegas
menuju meja makan. Karena Raja mempunyai nafsu makan yang besar jadi disaat
yang lain masih makan setengah piring, Raja sudah habis duluan.
"Bagaimana Raja? enak makannanya?"
tanya Ibu Anjali ke Raja "Luar biasa....Anjali punya ibu yang hebat
seperti tante..." puji Raja, "ah...kau bisa saja..” , “tidak..ini
serius...karena ada filosofi Tamil yang mengatakan: Ibu membuat masakan
terbaik, rasanya yang enak dan unik, makanlah dan umurmu akan menjadi sangat
panjang....” , “wah....terpujilah tuhan Yesus...aku akan berumur panjang...tapi
sayangnya aku bukan orang Tamil" potong Anjali
Kemudian kedua orangtua
Anjali sejenak berpikir dan tiba-tiba menanyakan
"Kalau kau orang Tamil.....apakah kamu Hindu?" tanya
kedua orangtua Anjali ke Raja,"iya...emmm...apakah itu yang menghalangi saya untuk
bersama Anjali?" tanya Raja,"tentu saja...karena kami mendidik secara
Kristen dan kami tidak menerima jika anak kami berpindah agama dari kami"
jawab Ayah Anjali dan membuat Raja hanya diam mendengar apa yang dikatakannya.
Kemudian karena Raja
bukan orang yang mau membuat konflik maka Raja pun sontak mengatakan: "Baiklah...waktunya sekarang saya pulang
ke Chennai...terimakasih untuk semua makanan dan tuhan
memberkati" Raja pun keluar dari rumah orangtua Anjali
“Raja...Raja..!” panggil
Anjali “Sudah..biarkan dia pergi..kami berdua tak menghendaki...” ucap Ayah
Anjali “Biarkan pa....ini hidupku aku sudah dewasa....lepas!” paksa Anjali
sambil melepaskan jeratan tangannya dari Ayahnya.
Karena saking cinta matinya Anjali pun
mengejar Raja. "Raja....jangan pergi sayang...aku nggak mau pisah sama
kamu...” , “aku sayang kamu Anjali...tapi Ayah Ibu mu tidak menghendaki....adatku
itu adalah menghormati Ibu...jika
ibu bilang tidak ya tidak...jadi maaf...aku ingin kita terus bersama...tapi sepertinya kau
memilih orang yang kurang tepat...atau haruskah kita melakukan hubungan diam-diam?” , “kau
gila? aku tidak bisalah....itu dilarang” , “kalau aku membawa kau lari
akan membawa hal yang buruk...tinggal serumah juga bukan hal terbaik” , “aku juga berpikir itu
hal yang mustahil” , “kalau begitu biarkanlah ini berlalu sayang...I love you, honey..”
, “terserah kau saja...aku hanya bisa mengalah"
jawab Anjali dengan pasrah sambil menangis.
Akhirnya Raja kembali ke Chennai dengan
perasaan yang hancur lebur, dalam hatinya masih ada
rasa yang mendalam terhadap Anjali, bila sebelumnya kedua insan ini Sakit
sama mengaduh, luka sama mengeluh namun sekarang nila setitik rusak susu
sebelanga yang akhirnya
bagaikan Himalaya memisahkan mereka, mereka seakan
menghilangkan cerita cinta mereka, tapi nasi
sudah menjadi bubur, semua telah terjadi dan kejujuran menjadi keputusan akhir yang merusak semuanya.
Sudah 5 tahun berlalu, dan Raja masih setia dengan
dunia perkeretaapian, diapun sudah menjadi wartawan tetap dengan gaji paling besar diantara
sesama wartawan “Oru Manikku” karena pekerjaannya yang sempurna dan tulisan
novelnya tentang kisah dirinya dengan Anjali yang menjadi best seller dan
dijadikan film oleh sutradara Kollywood yang membaca novelnya.
Walaupun sudah 5 tahun
menghilang dari jangkauan tangan, bayang-bayang Anjali masih saja membayangi
angan-angan dan aktifitasnya, dan kembali ke tempat semua cerita berawal di Stasiun
Chennai Egmore, kembali sosok Anjali
terlihat dan tampak mengenakan kain sari yang sangat seksi dan menghampiri Raja, seperti imajinasi yang
tidak bisa hilang ataupun halusinasi karena panasnya Kota Chennai yang begitu
menyengat namun setelah beberapa langkah Raja pun tersadar dan akhirnya Anjali
sampai didepannya dan membangunkan dia dari lamunannya serta menanyakan
pertanyaan yang mengejutkannya.
"Raja...maukah kau menikah dengan ku?” , “eh...Anjali...aku tak sangka kau datang lagi...apa kabar
kau hari ini?” , “aku baik Raja dan aku tidak bisa meninggalkanmu Raja...itulah
sebabnya aku datang kesini, lagi” , “Syukurlah kau baik-baik saja dan kau
semakin seksi dan cantik” tutup Raja dan Anjali pun hanya tersipu malu. “apakah sudah orangtuamu merestui kita?” , “iya...aku
membuat mereka menuruti aku” , “tapi bagaimana bisa?” , “akan aku ceritakan
rumah kita nanti....". Tutup Anjali dan dengan tertawa kecil Raja pun
mengiyakan permintaan Anjali untuk menikahinya. "I love you Raja...” , “I
love you to Anjali...." ucap mereka berdua sambil berpelukan.
Akhirnya
mereka menikah sebulan kemudian dan dilakukan di Gereja Portugis di Trichy dan juga di sebuah Kuil suci kuno di Madurai.
Kisah kedua Jurnalis yang berbeda bidang dan
berbeda keyakinan akhirnya bersatu menjadi kisah abadi.
TAMAT
versi bahasa Inggris,Hindi,dan Tamil menyusul