Jumat, 12 Oktober 2012

Suka Duka Sistem Naik KA (lama dan baru)


Lebaran yang dulu, dengan yang sekarang terasa begitu berbeda, terutama bila kita berangkat ke kampung halaman naik KA, kalau dahulu KA Ekonomi seperti Matarmaja, Pasundan, Gaya Baru Malam Selatan, Kertajaya,dll. Begitu penuh sesak, panas, dan tidak aman. Sekarang semua telah berubah, karena sistem baru yang diterapkan PT KAI agar memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.

Sistem baru tersebut berupa pembatasan jumlah penumpang pada KA Ekonomi jarak jauh dan Lokal (sistem ini tidak berlaku untuk Daops 1, pada KA Langsam Rangkasbitung,Banten Ekspres,dan KA "Cepat" Purwakarta), dengan cara tersebut penumpang tidak akan berdesakan ketika masuk KA, dan mengurangi angka kriminalitas yang terjadi apabila KA penuh sesak oleh penumpang yang duduk dibawah. Pada KA Lokal Ekonomi diluar Daops 1, mendapatkan tiket KA jenis satu ini bagaikan mencari kepiting di rawa berlumpur, apabila waktunya tidak tepat niscaya anda akan menemukan jadwal KA yang disampingnya bertuliskan "HABIS",hahaha....seperti pengalaman saya, naik KA Penataran menuju Surabaya Kota(Semut) lewat Blitar-Kertosono, karena telat bangun tiket KA pun tidak tersedia lagi, setelah diberi tahu penumpang lain yang senasib, ternyata untuk mendapatkan tiket KA yang satu ini harus ke Stasiun pada jam 03.00-Subuh! Betapa berat perjuangannya....tapi ya...demi perjalanan yang enak apapun akan dilakukan.

Ada lagi kebijakan lain yang menjadi kritikan bagi banyak orang dan sebenarnya bagus, yaitu pemberlakuan "Satu tiket, satu nama", kebanyakan orang malas untuk membeli tiket KA ke Stasiun sendiri, oleh karenanya menyuruh orang lain untuk membelinya. Tidak heran jika banyak tiket yang hangus di lebaran tahun ini, sebagian ada yang mengeluh, bahkan menangis namun ada juga yang masih sabar dan membeli tiket baru, walaupun menunggu seminggu dengan menginap di Stasiun.

Namun positifnya dari semua ini adalah dengan sistem ini, berkereta api pun menjadi nyaman senyaman pesawat, dan tentunya mengurangi angka kriminalitas dalam KA jarak jauh, dan yang terpenting, mengurangi angka percaloan yang merugikan banyak orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar